Species hama

Playboy...
Hmm kata yg sering gw denger cuma jarang nemuin cowo playboy disekitaran lingkup temen gw,
Tapi ternyata ada satu playboy bunglon, begitu dekat begitu nyata begitu tak terduga...

Satu persatu dia mendekati teman teman wanita ku, secara obral kata, fisik ataupun sikap.
Bodohnya aku tidak langsung berespon dengan benar melihat tingkahnya, karena tertutup oleh sebuah persahabatan jadi aku memaklumkan ulah playboy murahannya sebagai hal yang biasa,
Hmmm kenyataan nya ulahnya itu amat berbahaya bagi semua perasaan wanita...

Ga tau disengaja atau engga ya, tapi klo denger crita temen trus gw sendiri juga melihat dan menganalisa kata kata, sikap dan tingkah playboy itu ga da kata yang bisa menilai selain MURAHAN!

Itu menurut gw yang lumayan aga kesel juga sih, begitu sadar kalau temen gw ada yg kena umpannya, perasaan wanita itu susah untuk diselami, tetapi ketika seorang wanita sudah membuka hatinya untuk seorang lelaki, jangan pernah kau mengkhianatinya apalagi menganggapnya mainan yang idupnya cuma dari batre, jadi dianggap gampang untuk menyalakan dan menghidupkannya...

Hey buka dulu topeng mu! Seorang pria adalah pria bernyali, klo ga punya nyali itu namanya pecundang murahan ato bahasa jawanya : PLAYBOY,
Bernyali maksudnya punya nyali besar untuk menjaga hati para wanita yang tidak ia sukai agar tidak menaruh hati atau cinta padaya,
Dan yang terutama menjaga hati nya sendiri agar selalu menjadi milik wanitanya...

Ga habis pikir untuk ulah mreka, mengumpulkan hati para wanita seolah berlomba demi kepuasan batinnya, hey sadar dong, berlomba itu harusnya untuk jadi pemenang bukan pecundang...

Tapi dari setiap kejadian gw bersyukur dapet berbagai macam pelajaran berharga,
- belajar untuk lebih mempercayai insting dan radar playboy gw,
- belajar untuk lebih menghargai lagi tubuh dan hati gw demi 1 orang pria masa depan gw kelak,
- belajar untuk lebih ketat lagi dalam menganalisa seorang cowo
- belajar menghargai kebradaan pria pria bernyali dan sering sering maen sama mreka deh, kali aja ada yang nyantol *ehh :p
- Belajar menerima bahwa ga semua orang sempurna dan ga semua cowo itu setia menurut pencitraan aksinya (melek pencitraan cowo)
- ternyata setia itu punya arti lain : SElingkuh TIada Akhir *koplak
- belajar memaafkan para pria tersebut, daripada gw membenci mreka nanti gw yg dosa, ga worthed banget kan???
- belajar bersyukur sampai saat ini Tuhan selalu melindungin gw dari jerat umpan murahan "mereka" tapi sedih juga klo ngeliat temen gw yg jadi korbannya :(

Ok masih banyak sih yang dipelajari, cuma yang masih gw bingung adalah, ketika suatu saat gw bakalan dihadapkan species hama itu lagi dilain bentuk, nah klo misal terjadi kejadian lagi yang memakan korban yang adalah temen wanita gw, nah gw harus gimana?? Apa gw kudu kepo sok jadi pahlawan untuk temen gw???

Sepertinya engga bagus juga deh kepo jenis gitu, soale ngasih tau ke korban bahwa mereka sedang dijadikan korban, itu kaya ngomong didalem aer cyin ga bakal didenger yang ada lo malah dilelepin,
Soale cewe klo lagi suka sama cowo pasti otaknya uda buat pager tinggi tinggi untuk tidak mendengar hal negative tentang orang yang dia suka
bener ga?? Hayo ngaku??
*noyorpalasendiri

Yah sudah lah daripada puyeng mending gw back to my own bussiness (apaan coba)..
"Its better to be alone than together but lonely" (am i right?)
"Playboy is an art of the kingdom of hell, that created only to be a useless"
"sometimes you'll see a man in the body of a boy, but sometimes we often see a loser in the body of a man"
"better to know the lie sooner than later, but still lying is not good for your own sake"
"need a thousands mile to trust somebody but its only take a second to destroy it"

Udaan ah bikin quote in english mulu, kaya bener aja englishnya hahahaha (tutup muka *malu)

Ok malam uda mao deket ketengah, meski belom ngantuk tapi wajib kudu harus tidur cepet
(woiiiii bencong aja baru ngedempul pipi masa uda tidur!! *katadalamhati)

Bodo ah bawel, emang gw pikirin, gw kan bukan bencong weeeee :p

Good night, good sleep...

#MYanothertulisanGAmutu