Monday, November 5, 2012

Ingat, teringat, mengingat...

Rasa itu,

Ada rasa yang lebih sakit dari putus cinta,
Ada rasa yang lebih perih dari bertepuk sebelah tangan,
Ada rasa yang lebih menyesakan dari diduakan..

Terkisah dibeberapa peristiwa, kulihat sebuah rasa sayang, mungkin itu cinta...
Rasa yang manis, rasa yang indah, rasa yang berbunga...ini gila pikirku...

Apa yang ada di dunia adalah sementara,
Tidak ada yang selamanya indah, begitu juga dengan rasa itu..
Dipenghujung kebersamaan, tepat disebuah batas melintang curam memisahkan hati dan logika
Undangan sebuah pengikatan terlayang diudara,
Melayang dan menembus setiap awan yang menghalangi..

Sementara melayang riang dan penuh harap di awan,
Benang tipis itu kulepaskan sebelum semakin tinggi menembus angkasa...

Bukan, bukan aku yang memutuskannya..
Dia yang memutuskan (kemunafikan)!

Menolak untuk diketahui adanya rasa,
Membutakan diri pada kesempurnaan yang terlalu indah untuk menjadi nyata,
Merindukan sebuah kesederhanaan dalam jarak yang memisahkan,
Entahlah apa lagi kata yang mampu mengkiaskannya dengan tepat,
Yang kutahu itu kebodohan diluar logika..

Selepas melepas dan terlepas,
Waktu berjalan ditempat,
Bernafas dengan kemunafikan,
Berjalan dijalan penyesalan,
Tidur beratapkan kesedihan,
Gemertak gigi mengiringi dinginnya siang,
Tiap detik mendentangkan tiap kenangan,
Peristiwa demi peristiwa menggema ditebing perpisahan...

Tertatih mencoba tuk bangkit,
Menyudahi segala kerinduan yang menyesakan,
Menyadari semua demi kebaikan,
Semua demi cinta, masa depan,
Bukankan lebih indah mementingkan kebaikan orang lain?

Diri ini belum pantas,
Jauh dari sempurna, luput dari keelokan,
Terlalu sederhana untuk sebuah kemewahan,
Tuli akan nyanyian priyayi,

Jutaan detik telah terlewati mengobati setiap lirih lara ini,
Kesesakan itu telah kembali menjadi kenangan manis,
Tanpa kabar menyapa, sua menjelma didalam hati,
Meski jarak terbentang jauh,
Entah kenapa aku yakin semua akan baik baik saja,
Semua akan seperti sebelum pertemuan itu ada,

Jalan hidup terlalu berbeda,
Kegerakan mengabdi diatas kapal yang berbeda,
Entah kapan kan bersua,
Masih sekali lagi kuharap tegur sapa hangat itu ada...

Terima kasih sudah hadir,
Terima kasih atas warna kehidupan kemarin,
Terima kasih telah membuatku berlari,
Terima kasih hadirmu salah satu pengubah hidupku

Dijalan yang berbeda kita berjalan bersama,
Tersenyum melihat masa depan bersama yang lain,
Dengan bangga kan menceritakan kisah yang tak berujung pada anak cucu,
Kita pernah terbang, berlari, tertatih, tertawa, bercanda, bahagia bersama..

Hey kamu, aku cuma pengen bilang, hingga saat ini aku masih takut ketinggian, naik pesawat dan kecoa...

>.<@

#teringat

4 comments: