Tuesday, February 5, 2013

Sajak Asing

Terpaku dalam kebuasan sepi
Menantang pelan sang maut
Mengukir di karang hati

Benar bisa terjadi
Salah bisa terjadi

Langkah besar langkah kecil, tetap langkah..
Nyali besar nyali kecil, tetap nyali...
Semut terlihat besar, gajah kian kecil.

Merayu pujangga amarah,
Terbalut bisikan lirih, aku diam..

Dikejar sambil mengejar,
Ufuk barat, ufuk timur
Kutub utara, kutub selatan..
Menelan batas sampai ke pusaran jiwa

Merebut kegilaan cinta,
Selendang kebisuan jatuh menjuntai,
Menutup sedikit lantai keingintahuan,
Kehausan karena air,
Kenyang karena makanan..

Apa?
Mengapa?
Dimana?
Kapan?
Siapa?

Adakah tanya itu berhenti bertanya?

Detak, detak, detak..

Tidak menoleh, meski tersentuh
Tidak mendengar, meski terdengar
Hal yang sama tiada tergubris
Hal yang beda tiada terduga...

Rasa nyaman bertengger diam,
Rasa aman menghunus keberadaannya,
Sajak jiwa meluap tak terjelaskan dengan mata,
Harap terang mendekat, rumput bergoyang mematahkan...

Sang pohon menjulang menunjukan kekokohan,
Akarnya mencekram kuat, mencakar tiap lapisan kegelapan,
Sedang di pucuk, dia sendiri,
Dia sunyi, dia terdiam,
Menanti adanya lawan untuk berteman...

No comments:

Post a Comment