Detingan suaramu mengalun riuh disetiap sudut,
Belaian tatapan lesu mu, mengiris lapisan tiap lapisan,
Merindukan kehangatan cahaya kecil,
Sebuah harapan, sejuta iman, semangkuk air mata,
Cahaya itu selalu ada,
Cahaya tak selalu bisa menerangi dirinya,
Cahaya selalu tiada tanpa gelap,
Cahaya memancarkan kehangatan,
Tak selalu tentang diri,
Tak selalu tentang siapa?
Ini persoalan cinta,
Setangkai bunga tanpa bunga, tetaplah setangkai,
Tetaplah "pernah" memilik nilai,
Dan bernilai saat jatuh ke tanah.
Ukuran ditentukan alat pengukur,
Pergunakan hati mu agar tajam dan tepat,
Semua malam menceritakan siang,
Tetapi tidak semua siang dapat menceritakan malam,
Teka teki hanya ada pada malam,
Impian hanya dapat dilukiskan saat malam,
Yah tetap disini, berdiri disini, diam disini,
Tak apalah dia diam membelenggu diri,
Asal cinta tetap terasa, takkan haus rusa digurun.
Begitu sederhana nya senyuman menyimpulkan benang kusut,
Begitu indahnya harapan yang tak terucap kata,
Dan begitu sempurnanya doa yang terjawab.
Merajut kepingan kaca,
Membentuk artifak seni cinta,
Mendekap malam dengan kabut ketidakpastian,
Tertidur lelap dalam pangkuan sang malam,
Bermimpikan hidup ini nyata...
No comments:
Post a Comment